ANDA TAMU

ANGKASA  

Rabu, 08 April 2009


Angkasa merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Cianjur. Grup musik ini dibentuk pada 23 November 2004. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Ato (vokal), Anggi (drum), Teguh (gitar), Opick (bass), dan Denny (keyboard). Album pertamanya ialah Jangan Pernah Selingkuh dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre rock. Kesepuluh lagu di album ini bercerita tentang pengalaman cinta.

Sebelum bergabung dengan Warner Music Indonesia, Angkasa sempat merilis album indie. Bahkan bajakan album indie mereka hingga ke pulau Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Grup musik ini pernah menjuarai Festival Band tingkat SLTA tahun 2004 dan Juara III Musikalisasi Puisi Se-Jawa Barat di tahun yang sama. Dua tahun kemudian, mereka mendapat Juara I Pentas Merdeka tahun 2006, dan Juara III Lomba Cipta Lagu Se-Jabar tahun 2007. Ato, sang vokalis pernah menjadi finalis tiga besar ajang Dreamband kategori vokalis. Namun, Ato memutuskan untuk terus berkiprah bareng Angkasa.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


EDANE  


Group band EDANE yang dimotori oleh gitaris EET SJAHRANIE menyatakan melepaskan diri dari kontraknya dengan Sony BMG. Bukan hanya itu, Edane kini menyatakan siap bergabung dengan LOG Management yang dipimpin oleh Log Zhelebour.

Hal ini diutarakan EET dan Heri Batara selaku manager EDANE saat bertemu Log untuk mengutarakan keinginannya bergabung dengan Log Music untuk rekaman albumnya. Edane juga bersedia berada di bawah management Log Management.

Sebagai informasi tambahan, Log sudah mengenal Eet sejak tahun 1989 pada saat ikut bergabung dengan GOD BLESS dan menelurkan album raksasa ( 1989 ) dan Apa Kabar ( 1997 ). Tour raksasa God Bless yang diadakan oleh Log pada tahun 1989 - 1990 dengan sponsor Gudang Garam merupakan konser musik rock terbesar sepanjang sejarah pertunjukan musik di Indonesia yang sulit ditandingi hingga saat ini. Dapatkah EDANE kembali bersinar setelah gabung dengan Log. Kita tunggu jawabannya di album terbaru Edane di bawah naungan Log Management.


AddThis Social Bookmark Button

Email this post


HELLO  


Begitu maunya anak-anak band yang merasa mewakili kota Gudeg, Jogjakarta. Menyanyi tidak hanya untuk dinikmati sendiri, tapi untuk berbagi. Berbagi cerita, berbagi ceria, berbagi kasih, berbagi cinta, berbagi kisah manis, juga berbagi kisah yang dramatik.

HELLO, secara personil sudah melalui proses yang panjang dan berliku. Sebelum tergabung dalam HELLO, mereka adalah bagaikan tulang-tulang yang berserakan dari satu grup band ke grup lainnya. Termasuk sang vokalis, yang rajin mengikuti ajang ferstival menyanyi, mulai dari tingkat RT, sampai yang dianggap paling bergengsi yaitu mengikuti ajang pencarian bakat disalah satu stasiun televisi nasional dan WIDI adalah juara di ajang yang fenomenal itu. Mereka adalah WIDI (vokalis), GAVET (Keybordist), GANI (Gitaris), PRIMA (Bassis), dan DEDY (drummer).

Di sebuah kota yang bernama Jogjakarta. Nama HELLO resmi diabadikan sebagai nama grup pada tanggal19 bulan Desember tahun 2007. Alasan memberi nama HELLO, karena kalimat itu terasa begitu familiar, sederhana, gampang diingat dan ditulis. HELLO juga berarti sapaan yang akrab dan hangat. Diharapkan kehadiran HELLO langsung bisa memberikan keakraban dan kehangatan di rimba raya musik Indonesia. Untuk itu, HELLO pun tidak sungkan-sungkan memakai motto: MENYANYI UNTUK BERBAGI. Begitu nama didapat, langsung membuat demo dan akhirnya bertemu dengan management Positive Art dan tahun 2008 langsung merilis album perdana dibawah Nagaswara.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


KOBE  

Selasa, 07 April 2009




KOBE
berasal dari kota Sidoarjo Jawa Timur digawangi 7 orang personil yang di dukung duo Vocalist Ceko & Sanche, Helmi (Guitar), Pay (Guitar), Hidayat (Bass) dan Idham sang Drummer & percussion serta Randy sebagai DJ & sampler.

Group KOBE terbentuk pada tahun 2000. Sejak itu mereka sering unjuk gigi di ajang festival rock di Jawa Timur sampai tingkat Nasional. Sebagai finalis Festival Rock Se-Indonesia, KOBE mengisi album kompilasi "10 Finalis Rock Festival X / 2004" dengan lagu "Rock Show". Lalu pada tahun 2007 lalu, mereka merilis album perdana mereka yang bertitelkan "Positive Thinking".
http://www.musikji.neT

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


LYLA  



LYLA - Band Pendatang Baru Luncurkan Album 22 April, 2008 - 11:04 WIB Oleh : MA SUSAH berhenti memang, kalau sudah bermusik sejak lama, kemudian berhasil masuk rekaman. Yang ada, meski kemudian belum tentu sukses, mereka menyatakan diri ‘berani hidup dari musik.’ Sebuah pernyataan yang berani sekali.Mungkinkah itu yang meyakinkan band baru bernama LYLA ini untuk memutuskan berani berkiprah di industri musik yang “kejam” untuk pendatang baru ini? Entahlah, tapi melihat perjalanannya, band yang awalnya sempat bernama Mahameru Band ini, termasuk jatuh bangun meniti karir. Wajar saja, mereka sudah eksis ngeband sejak tahun 2001 silam. Seperti biasa, Indra Perdana [vokal], Fare Adinata [gitar], Dharma [kibord], Dennis Rizky [bass] dan Amec Jen Aris [drum] adala anak-anak muda yang sepakat bersama lantaran punya kebersamaan hobi ngeband. Dalam perjalanannya, mereka memang tak selalu satu kata, tapi kebersamaan itulah yang membuat mereka bertahan. Indra Perdana misalnya. Cowok yang kerap dipanggil Naga ini adalah runner-up Cilapop I 2005 silam. Malah sempat masuk dalam kompilasi rilisan salah satu label lewat lagu ‘Aku di Sampingmu’. Nggak cuma itu, Sinaga ini juga jadi bintang iklan salah satu rokok di televisi. Ketika akhirnya band yang mereka jadikan “rumah” mendapat kesempatan rekaman, rasanya seperti mimpi yang jadi kenyataan. Album perdananya ‘YANG TAK TERLUPAKAN’ menjadi pembuktian lima anak muda dari Jakarta ini. Tak perlu repot memainkan skill yang ribet, mereka memilih bermain-main di area aman, pop easy-listening. Saingannya ribuan sih, tapi siapa tahu ada yang beruntung nancep di kuping penikmat musik? Apalagi single ‘Takkan Ada’ dengan nuansa vintage, didapuk jadi track yang siapa tahu “mengganggu” industri pop. Masih kuat menerima band baru? Terimalah LYLA

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


PILOT  


KabarIndonesia- Satu lagi persembahan Bright Records & Clas Music yang akan meramaikan blantika musik pop Indonesia. Pilot Band merilis album perdananya yang diberi judul “Sepanjang Hidupku” pada 16 Januari 2006 di Hard Rock CafĂ©, Jakarta.

Pilot Band merupakan grup band yang dibentuk dari komunitas anak muda yang memiliki hobi bermusik pada pertengahan tahun 2006 lalu. Project awalnya hanya dimaksudkan untuk membuat album solo Erzie (Vokal), dan baru mulai diadakan pencarian personel band hingga awal tahun 2007 sampai akhirnya dalam kurun waktu 2 bulan (Januari-Februari 2007).

Pilot merekrut Deva (Drum), Oi (gitar), Anggi (keyboard/gitar), dan Ponco (bass). Lagu "Sepanjang Hidupku" bercerita tentang kesetiaan seorang pemuda yang sepanjang hidupnya hanya ingin berada bersama seseorang yang amat dicintainya.

Beragam rangkaian promosi album sudah dijalankan Pilot Band, diantaranya sebagai band pembuka Safari Musdik Indonesia yang berlangsung pada 27-28 oktober 2007 kemarin di Subang Indramayu serta event-event lainnya.

Dalam rangkaian tour tersebut lagu yang berjudul "Inikah yang namanya cinta, Mutiara Hati, Dimanakah, dan Sepanjang Hidupku" mendapat sambutan hangat dari penonton. Diakhir tahun 2007, Pilot Band menggelar temu pers di Medan dalam acara Year End Carnaval With Pilot yang dipromotori oleh Classmild di Plaza Medan Fair. Awal tahun 2008 ini, Pilot Band akan mengadakan tour promo ke 12 kota yang didukung oleh Classmild selaku promotor utama.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


GIGI  


Grup band GIGI dibentuk di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1994. Grup yang mengusung jenis musik pop dan rock ini semula digawangi oleh Armand Maulana, Aria Baron, Thomas Ramdhan, Ronald Fristianto, dan Dewa Budjana. Dalam perjalanan berkiprah di blantika musik pop Indonesia, GIGI telah mengalami pergantian personil beberapa kali. Formasi GIGI saat ini terdiri atas, Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, dan Gusti Hendy. Album perdana GIGI berjudul ANGAN (1994), namun sayang karena promosi yang kurang mendukung, album pertama kurang mendapat sambutan pasar. Menyusul album kedua, DUNIA (1995), mendapat sambutan bagus dari penggemarnya. Dengan lagu andalan Janji, album tersebut terjual hingga 400.000 copi. Akibat munculnya perbedaan dan konflik, pada September 1995, Baron secara resmi keluar dari GIGI, kemudian disusul Thomas dan Ronald pada November 1996. GIGI yang hanya memiliki dua personel, akhirnya merekrut Opet Alatas (bassis) dan Budhy Haryono (drumer). GIGI mengeluarkan album berikutnya 3/4 (1996). Menyusul album 2x2 (1997) dengan menggandeng Billy Sheehan (Mr. Big) dengan menyumbangkan permainan basnya pada lagu Cry Baby. GIGI juga mengajak Indra Lesmana dengan berkomposisi dalam lagu Tractor. Pada 22 Maret 1999 Thomas yang selesai menjalani rehabilitasi masuk kembali sebagai personel group yang di tahun 2006 sukses dengan album religi PINTU SORGA itu. Album lain yang pernah dirilis GIGI yaitu KILAS BALIK (1998), BAIK (1999), THE GREATEST HITS LIVE (2000), UNTUK SEMUA UMUR (2001), THE BEST OF GIGI (2002), SALAM KEDELAPAN (2003), OST BROWNIES (2004), RAIHLAH KEMENANGAN (2004), RAIHLAH KEMENANGAN-REPACKAGE (2005), NEXT CHAPTER (2006), PINTU SORGA (2006), dan PEACE, LOVE & RESPECT (2007). Dalam rangka memperingati 15 tahun karir musik Gigi di belantika musik Indonesia, maka pada 31 Maret 2009, Gigi bakal merilis sebuah buku biografi dengan titel 15 TAHUN GIGI. Di dalam buku setebal 429 halaman ini Gigi akan memberikan DVD konser 11 JANUARI, serta satu single yang hanya ada di bonus buku ini. Selain peluncuran buku, dalam rangka memperingati kiprah Gigi 15 tahun di tanah air, Gigi bakal mengadakan konser dengan mengundang 15 artis di Djakarta Theatre.http://www.kapanlagi.com

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


TIKET  


Kapanlagi.com - Kelompok musik pop TIKET Band kembali meluncurkan album baru, bertajuk Repackage-Transisi dengan vokalis baru, Christian. Bagi TIKET, Christian merupakan vokalis ketiga, setelah mengalami reposisi. TIKET sediri sebenarnya dibentuk oleh Opet Alatas (bass) sewaktu masih terlibat di grup musik Gigi.

"Saya dan Opet akhirnya sepakat untuk menghidupkan kembali band TIKET, yang saat itu sedang vakum karena ditinggal vokalisnya," kata Budi yang juga pernah memperkuat kelompok jazz-rock Krakatau di era 1980-an, Jakarta, Selasa (22/7).

Bersama Arden Wibowo (gitar), Budi dan Opet, harapan menghidupkan kembali TIKET semakin nyata. Mereka kemudian menggelar audisi untuk mendapatkan vokalis.

"Dapat sih waktu itu, tetapi kita akhirnya terkendala karena vokalis kita itu tinggal di Kalimantan. Akhirnya kita gelar audisi lagi dan masuklah Christian," kata Budi.

Sementara itu, Christian menyatakan dirinya sudah diajak bergabung sejak pembuatan album Transisi, tetapi karena belum ada kepastian akhirnya ditunda hingga pengerjaan album repackage-nya.

"Saya merasa nyaman di TIKET, apalagi kemampuan mereka luar biasa," katanya.

TIKET berawal dari band Glow bentukan Opet dan Arden pada 1999. Band ini runtuh akibat keluar masuknya personil, sampai akhirnya kedua musisi pendiri sepakat mengganti nama band menjadi TIKET pada 20 Mei 2002.

Album perdana, TIKET sukses dengan lagu-lagu hits semacam Cinta Yang Lain, Abadilah dan Hai Bintang. Disusul album kedua, Sebuah Anegerah yang diluncurkan pada 2003 dan album ketiga Rasakan Yang Kurasa (2005).

Untuk album repackage Transisi, TIKET mengandalkan tiga tembang jagoan, masing-masing Kamu Yang Bisa, Kau Buatku Berarti dan Laki. http://www.kapanlagi.com

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


SHEILA ON 7  


Grup yang berdiri pada 6 Mei 1996 ini pada awalnya adalah sekumpulan anak-anak sekolah dari beberapa SMA di Yogyakarta. Di awal berdirinya bersatulah lima anak muda, Duta (vokal) berasal dari SMA 4, Adam (bass) dari SMA 6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah I, Sakti (gitar) dari SMA De Britto, dan Anton (drum) berasal dari SMA Bopkri I. Mereka sepakat untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari kelompok Oasis, U2, Bon Jovi, Guns N’ Roses, dll.

Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa lagu-lagu orisinal karya mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan dan membawakan lagu-lagu tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai pentas.

Saat ini SO7 tinggal berempat setelah Sakti dan Adam keluar. Namun untuk Drumer pengganti Anton diisi oleh Brian.http://www.musikji.net

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


SLANK  


Slank adalah nama salah satu grup musik papan atas Indonesia yang bermula dari Desember 1983 dengan pendirian Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Di sinilah Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya Rolling Stones.

Sayangnya grup ini tidak bisa bertahan dan membubarkan diri. Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada tahun 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi akhir ini, yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar). Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik, yang dikenal sebagai Slankers.http://www.musikji.net

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


SUPERMAN IS DEAD  



Berawal pada tahun 95.....ketika personel sebuah band heavy metal Thunder bernama Ari Astina aka Jerinx merasa bosan dan ingin mencari sebuah inspirasi baru...kemudian kebetulan drummer band new wave punk Diamond Clash Budi Sartika aka Bobby Cool juga sedang ingin berganti profesi tuk menjadi seorg gitaris dan vokalis....Scr kebetulan kedua pemuda ini bertemu di Kuta dan kemudian mrkpun membentuk sebuah band punk......Pada saat itu posisi bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuz.....Dan lagu2nya Green Day pulalah yg menjadi cover song mrk pada waktu pertama2 mrk nge-jam...namun tak lama kemudian,lewat seorg drug dealer...datanglah seorg bernama Eka Arsana aka Eka Rock....dan dia ini kebetulan sedang dlm pencarian identitas diri,oleh krn itu merasa tertarik dg visi dari kedua pemuda tersebut...maka resmilah eka bergabung dg Jerinx juga Bobby...Dan pada saat itu mrkpun mengambil nama Superman's SilverGun sbg nama band punk mrk yg pertama......

Merasa bersalah dan kurang sreg dg pemilihan nama tsb,maka mrk pun sepakat menggantinya menjadi Superman Is Dead yg dlm konteks ini memiliki arti bahwa manusia yg sempurna hanyalah ilusi belaka dan imaginasi manusia yg tidak akan pernah ada....Dan lahirlah Superman Is Dead yg kerapkali diakronimkan dg sebutan SID.....sebuah titik awal dr sebuah kebangkitan..dan tak lama nama SID semakin bergaung di bali,krn padatnya show dan konser yg digelar pada waktu itu...ditambah lagi dg aktivitas underground di Bali yg boleh dibilang cukup produktif....SID kian menapakkan sayapnya utk terbang dan menjadi sukses.....puncaknya adl ketika mrk membuka konser Hoobastank di Hard Rock Cafe-Kuta Bali....nama mrk semakin dikenal publik,apalagi ditambah dg kehadiran mrk di bbrp even di Jakarta(PUMA)....semakin menambah kepercayaan diri SID utk berani melakukan gerakan revolusioner...khususnya di blantika musik Indonesia.....dan akhirnya mrkpun melego Sony Music Indonesia...

Perdebatan yg demikian alotnya antara pihak SID dan Sony berlangsung cukup lama....masing2 pihak bersikeras mempertahankan posisinya masing2....Pada waktu itu terjadi perdebatan seputar bahasa yg akan digunakan dlm lagu2 SID......dlm diskusi tsb pihak SID menginginkan 90% lagu2 mrk akan memakai bhs inggris,namun pihak Sony bersikeras agar porsi lagu2 SID yg berbhs inggris dikurangi.......Dan stlh bbrp bulan akhirnya kedua belah pihak menyepakati bahwa porsi lagu SID akan menjadi spt: 70%inggris dan sisanya Indonesia......Sebuah Gebrakan telah lahir dan muncul.....SID went to major label but they're what they are just like 8 years ago.......Potret dari sebuah perjuangan.........http://andikdjuragantki.blogspot.com

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


SAINT LOCO  


Jagad rock tanah air seakan tak berhenti melahirkan band-band spektakuler untuk melaju ke barisan terdepan. Salah satunya adalah Saint Loco, band yang mengawali karirnya di kancah rock tanah air pada tahun 2004 dengan debut album bertajuk Rock Upon A Time. Album ini menjadi awal langkah sukses Saint Loco mengenalkan dirinya ke publik dengan mengusung lagu-lagu berkekuatan hip-rock. Berbagai penghargaan berhasil mereka sabet diantaranya adalah; Best Rock Album versi Majalah Hai tahun 2005 dan Rock Best Of The Year Album versi I-Radio tahun 2005. Single "Microphone Anthem", yang menjadi unggulan mereka kala itu, berhasil mengejawantahkan Saint Loco sebagai penerus generasi musik rock Indonesia .

Di bulan September 2006, MTV mengganjar mereka dengan predikat MTV EXCLUSIVE ARTIST for SEPTEMBER. Album kedua mereka yang bertajuk Vision For Transition dirilis dibulan yang sama. Sebuah album yang menggambarkan progresi dari musikalitas keenam anak super kreatif; Iwan (gitaris), Gilbert (bassis), Nyonk (drummer), Tius (the spinner), Joe (vokalis) dan Berry (MC). Ini sebagai satu pegangan bahwa nama Saint Loco masih punya kekuatan untuk musik rock yang berkualitas.

Another Vision for Indonesia Rock Concept

Lewat album keduanya, Vision For Transition, Saint Loco menawarkan konsep musik yang lebih berani. Dari kulit albumnya (baca: cover) sudah terbaca keberanian Saint Loco dengan memberikan warna-warna berani dan penempatan yang terbilang tidak umum. Untuk isinya, rock yang dibawakan mereka kali ini lebih sing-a-long dibandingkan album sebelumnya meski tensi tonalitas rock mereka tetap tinggi. Dengarkan saja "Kedamaian", sebuah lagu mellow-rock yang menampilkan seorang vokalis bjorky-melankolis, Astrid. Lagu ini dibuka dengan dentingan piano dan dihantarkan dalam beat mid-tempo. Kekuatan lirik bilingual dan karakter vokal Joe dengan Astrid serta MC Berry menambah padu lagu yang menjadi single pertama album ini.


Penggarapan album Vision For Transition ini menempuh masa 7 bulan preproduction serta pengumpulan materi yang dimulai sekitar Agustus 2005 dan dilanjutkan dengan 3 bulan untuk recording dan 1 bulan mixing. Karena hampir seluruh lagu dalam album Vision For Transition dibuat di studio pribadi milik DJ Tius, Saint Loco kali ini merasa bisa lebih mengeksplorasi sound dan berkespresi sebebas mungkin. Dengar saja "Terapi Energi" dari track 2, sebuah lagu yang menampilkan totalitas bermain musik ala Saint Loco. ‘It’s the real Saint Loco’.

Mastering album Vision For Transition ini dikerjakan di sebuah studio bernama Euphonic Masters yang ada di Memphis , Tennese, Amerika Serikat. Ditangani langsung oleh Brad Blackwood, seorang insinyur tata suara kenamaan yang pernah menyabet 9 nominasi Grammy Award dan 6 nominasi Dove Award sejak tahun 1998.

Keberanian lainnya yang ditampilkan Saint Loco adalah permainan emosi lagu per lagu. Jika disimak dari awal runtutan lagu dalam album Vision For Transition ini, Anda akan dibawa banging your head lalu diselingi dengan fase exhaling berganti-gantian. Ini membuat fungsi pendengaran tidak terganggu dengan bunyi-bunyi yang pekak namun Anda akan dimanja untuk menikmati petualangan Vision For Transition ini dengan hati gembira. Mau contoh? Di track 5 kita akan disuguhi permainan kombinasi antara gitar akuistik dan crunch serta synth-string yang membuai yang hadir di lagu "Fallin". Beat middle di "Fallin" ini hadir sebagai penghantar untuk hentakan di track 6, "Get Up". Setelah lelah moshing dan jejingkrakan, track selanjutnya, "Centro", mengistirahatkan pendengaran dalam instrumentalia tembang passionate-electronica-sound sebelum dipecahkan lagi ditrack berikutnya, "Transition". Maka sayang sekali jika Anda menikmati album ini tidak utuh atau hanya satu atau dua lagu saja.



Musik rock di Indonesia terus berkembang ke arah yang positif, thanks to Godbless! Dan Saint Loco melihat perkembangan ini sebagai motivator mereka untuk bisa berkreasi lebih. Trend musik rock dunia yang kini berkembang dengan memasukkan unsur Rap, Punk, New Wave serta electronica menjadi acuan Saint Loco untuk diterapkan dalam musik mereka. Dengar saja Vision For Transition yang kini lebih minimum aksi solo melodi gitar dan cenderung dominan lewat riff atau blocking gitar dan loop. Konsentrasi album ini pun dipusatkan di lagu yang lebih melodius dan reffrain yang catchy. "Musik metal telah berubah… ," tandas Saint Loco tegas.

Maka sambutlah salah satu ikon dari regenerasi musik rock tanah air, Saint Loco. Lewat Vision For Transition ini mereka kembali menghentak dan mencoba untuk menelusup kembali dan tampil berbeda dari yang sudah ada.http://soerja-poetera.blogspot.com

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


J-ROCK  

Senin, 06 April 2009


J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars.
Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini.[rujukan?] Dan juga J-Rocks terinspirasi oleh Muse.[rujukan?]
Pada album keduanya, Spirit, J-Rocks memasukkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, dan masih banyak lagi. Di album kedua ini, J-Rocks juga menampilkan Prisa.

J-Rocks

Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia. Nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Dan ditambahkan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS. Nama J-ROCKSTARS sendiri akhirnya menjadi nama fans J-ROCKS.
Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius.
Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua. Pada lagu berjudul 'Kau curi lagi' mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa. Dan pada lagu 'Juwita Hati' mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Selvin,Sato,Boppy pada video klip ini berakting sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya sampai ke negeri Sakura. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia.(http://done-pastel.blogspot.com)

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


JIKUSTIK  


Pada bulan Februari 1996, sekumpulan anak muda sepakat mendirikan G-Coustic. Huruf 'G' berasal dari nama Geronimo FM, sebuah radio di Jogja, yang berperan dalam berdirinya Jikustik. Sedangkan Coustic berasal dari kata acoustic. Geronimo FM memiliki sebuah program radio yang mendukung band-band independen untuk memperdengarkan karya mereka pada khalayak ramai, G-indie. Dari situlah dua lagu berjudul "Berdua Lagi" dan "Seribu Tahun Lamanya" mulai dikenal khalayak Jogja.

Sebelum bergabung dengan Jikustik, Icha dan Adhit pernah membentuk grup band bersama Eross "Sheila on 7" . Kelompok musik mereka bernama Dizzy dan sering tampil di acara sekolah dan kampus. Dizzy membawakan lagu rock n roll sampai top 40 dengan Icha sebagai vokalisnya.

Tahun 1999, sebuah album rekaman indipenden, "Bulan di Yogya", menjadi langkah awal G-Coustic menapaki belantara musik Indonesia. Album tersebut berisi lagu-lagu, "Bulan di Pangkuan", "Bersanding Denganmu", "Rie...", "Menunggumu Pulang", "Seribu Tahun Lamanya", "Separuh Hati", "Didera Hujan", dan "Adinda". Album itu di produseri oleh Woodel's Production, yang akhirnya mempertemukan G-Custic dengan Warner Music Indonesia. Tahun 2000 terciptalah album "Seribu Tahun" dan Jikustik terlahir.

Pongki dan Icha merupakan anggota yang paling aktif dalam menciptakan lagu. Tidak hanya untuk grup mereka sendiri, mereka juga menciptakan lagu untuk penyanyi lain dan banyak yang akhirnya menjadi hits. Lagu ciptaan mereka dibawakan oleh, antara lain, Audy, Iwan Fals, Chrisye dan Rossa. Penyanyi Malaysia pun membawakan lagu ciptakan dari personel Jikustik itu. Siti Nurhaliza dengan lagu "Seindah Biasa" ciptaan Pongki. Serta Sheila Madjid yang menyanyikan lagu Icha berjudul "Cobalah Bertahan".(WIKIPEDIA.COM)

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


RADJA  



Radja merupakan nama sebuah grup band asal Jakarta, dengan personel awal Ian Kasela (vokalis), Moldy (gitaris), Seno (bassist) dan Adit (drummer). Radja berdiri pada 17 Maret 2001 dengan debut album Lepas Masa Lalu dengan hitsnya Biar Aku Menjagamu.

Kisah kesuksesan Radja berawal pada 2001, setelah musik demonya diterima oleh sebuah perusahaan musik dan berhasil merilis debut musik rekamanya. Namun sayang akibat menejemen perusahaan, album tersebut gagal di pasaran. Kegagalan tersebut juga berbuah pada perjalanan Radja, termasuk keluarnya dua orang personelnya, Shuma dan Adit.

Awal 2003, Indra mulai bergabung sebagai pemain bass, yang kemudian mengajak kenalannya Seno untuk kemudian memegang drum Radja.

Dengan formasi tersebut, Radja merilis album kedua, yang bertajuk Manusia Biasa dengan lagu hits Cinderella dan Jujur. Album tersebut berhasil di pasaran meski dianggap kurang maksimal dalam pemasarannya, sehingga album tersebut dibuat album repackage-nya yang diberi judul Langkah Baru (2005) yang berisikan lagu-lagu mereka di album sebelumnya ditambah dengan tiga lagu baru. Album ketiga Radja ini pun sukses melewati target penjualan.

Pada 2006 mereka pun kembali meluncurkan album keempat bertajuk Aku Ada Karena Kau Ada. Sekali lagi album ini pun mendapat respons yang cukup baik dalam masyarakat. Lagu-lagu Radja populer didengdangkat masyarakat.

Dan pada penghujung 2006, Radja kembali berkarya dengan menciptakan album rohani yang diluncurkan pada saat bulan ramadhan. Album Rohani ini merupakan album kelima Radja dan diberi judul 1000 Bulan.

Terakhir, awal 2007, Radja kembali masuk ke dalam studio rekaman untuk mengemas album terbaru mereka. Album keenam mereka bertajuk 6 Untuk Semua.(KAPAN LAGI.COM)

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


The Changcuters  

Rabu, 01 April 2009


The Changcuters, Dari Iklan Beuuu ke Film

Pasti pernah mendengar jargon beuuu di sebuah iklan provider selular di teve. Jargon tersebut sekarang amat populer di masyarakat. 


Di iklan tersebut diceritakan sebuah kelompok band sedang berbincang-bincang tentang provider selular yang menguntungkan buat mereka.

Percakapan itu menjadi lucu karena ditingkahi jargon beuuu dengan intonasi menggelitik dari salah serorang personelnya. Bisa jadi, keberhasilan jargon itu lantaran mimik lucu model iklannya, yang tak lain adalah The Changcuter.
Band asal Bandung ini terhitung baru. Popularitas iklan itu sedikit banyak telah mendongkrak band beranggotakan Moh. Tria Ramadhani (vocal), Muhammad Iqbal atau Qibil (lead guitar), Dipa Nandastra Hasibuan (bass), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (guitar) dan Erick Nindyoastomo (drum) ini.
"Dulu setiap naik panggung sambutannya biasa-biasa saja. Tapi semenjak jadi model iklan sambutannya dahsyat," ungkap Tria bangga. Berawal dari band indie, The Changcuter kini sudah dikontrak label besar, Sony BMG Music. Pada 16 Februari lalu mereka telah meluncurkan album kedua, Mencoba Sukses Kembali. Ketika masih lewat indie label mereka menelurkan album perdana, Mencoba Sukses, yang ternyata justru tak sukses.
Kini, saat diwawancarai beberapa waktu lalu di Bandung, The Changcuters sedang sibuk syuting untuk film bertajuk The Tarix Jabrix, kisah komedi tentang sebuah geng motor. Kesempatan bermain film ini pun diambil, meski mereka sadar tak punya bekal akting sama sekali. Mereka justru menganggap peluang ini sebagai usaha untuk menggali potensi diri yang lain. Lebih dari itu, mereka hanya tertawa pertanda, lantaran dinaungi keberuntungan yang bertubi-tubi.

20 Karakter Beuuu
The Changcuters mengakui Iklan Beuuu adalah berkah buat mereka. Sebelum mendapat tawaran, band yang berdiri tahun 2004 ini merasa kesulitan menembus dominasi sejumlah band asal Bandung yang sudah punya nama besar. Lagu mereka hanya beredar di radio-radio di Bandung.
Album pertamanya pun, Agustus 2006, lahir dari kebaikan Uki Peterpan. "Mulai dari bikin master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya, yang modalin Uki," sebut Dipa yang menyebut lemahnya jaringan distribusi sebagai penyebab kurang berhasilnya album perdana tadi. Lewat bantuan Uki pula The Changcuters kini bisa menembus Sony BMG.
Sampai akhirnya di awal Desember 2007 lalu The Changcuters dapat tawaran bermain Iklan Beuuu. Lima pria lajang itu diundang ke Jakarta untuk berbincang-bincang dengan sebuah agency dan biro iklan. Mereka tak menyadari percakapan itu sudah bagian dari workshop pembuatan iklan. Mereka tak menyangka prosesnya dibuat ekstra cepat.
"Ya, sudah, dua hari workshop, dua hari kemudian syuting, dan dua hari kemudian tayang televisi. Kami dibuat terkagum-kagum," imbuh Dipa.
Sementara Tria yang berkali-kali menyebut kata beuuu awalnya mengaku kesulitan saat syuting berlangsung. Sebab, Tria diwajibkan mengucapkan kata beuuu dalam 20 karakter sampai akhirnya dipilih karakter yang sudah tayang sekarang ini. Sudah barang tentu muka Tria dibuat "pegal", suara pun agak parau karena harus mengucapkan beuuu dalam berbagai intonasi. Jargon beuuu sendiri merupakan pesanan dari pengiklan. Mereka hanya menambahkan kata "Coi", sebagai sapaan akrab.
Lucunya, kata Tria, saat syuting di sebuah ruangan Gedung Serba Guna Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan, bersebelahan dengan peserta seminar, sehingga mereka tak boleh berisik. "Padahal, ucapan beuuu itu kadang butuh pengambilan suara yang keras. Ya, jadi kami boleh mengeluarkan suara keras pada saat take saja," ujar Tria tertawa.

Nikah Bareng
Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahaya, yang popular di mata mereka lantaran lucu. "Cahaya itu biasa kami panggil Cangcut," sebut Dipa. Saking ngetop-nya panggilan Cangcut, mereka terbiasa menggunakannya sebagai panggilan akrab diantara mereka. Seperti "Apakabar, Cut?" dan "Mau kemana, Cut?"
Ide mendirikan band berawal dari Dipa, Tria dan Qibil yang teman sekampus, sering menonton pertunjukan musik, khususnya konser-konser musik di Bandung. Pikir punya pikir, "Kok, kita hanya jadi penonton saja. Kenapa bukan kita yang ditonton orang. Ya, sudah, kita dirikan grup musik saja," cerita Dipa.
Agaknya grup band hanya bertiga kurang lengkap buat mereka. Maka, Alda dan Erik yang notabane juga teman main band Qibil semasa SMU diajak untuk bergabung. Mereka membentuk band beraliran Rock N Roll
Setelah sempat menumpuh suka dan duka secara bersama, The Changcuters berharap dapat memelihara keberhasilan yang telah diraih. Kekompakan terus dibina, sebab hal itulah yang biasa membuat sebuah band pecah. Saking kompaknya Dipa, Qibil, Alda dan Erick yang sudah memiliki kekasih berencana nikah bareng.
"Sebab, teman saya (undangan, Red), ya teman mereka juga. Jadi satu stage saja, satu meja dan satu undangan. Lebih irit dan unik kali, ya," seloroh Dipa yang sudah dianggap sebagai juru bicara The Changcuters.
Lantas bagaimana dengan Tria? Rupanya Tria satu-satunya yang masih jomblo dan belum lulus kuliah. Diajak bicara soal asmara pun Tria enggan membahasnya. "Saya memikirkan karier dulu, deh. Urusan itu (kekasih) masih jauh," kata Tria yang pernah patah hati. Beuuu![www.tabloidnova.com]

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


VIEERA  

Selasa, 31 Maret 2009

Vieera, band baru ini adalah bentukan dari anak seorang penyanyi yang cukup terkenal, Memes. Yapz. Kevin, putra pertama Memes menjadi leader band ini. Cowok yang pernah digosipkan dengan Sherina ini memang jagonya maen piano. Bahkan denger2 lagu ini juga ciptaan dari Kevin sendiri. Wow, hebat. Lagunya sendiri simple. Ga butuh waktu lama buat bisa ngapal liriknya. Nilainya ? Mhmh, denger aja dulu, baru lu kasih nilai. Ok ?


tata-holic.blogspot.com 

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


GARASI  


Profil Personil Garasi

Fedi “Aga” Nuril
Musisi/Band Favorit :
“Rolling Stones! Gue pertama kali pengen bisa main musik gara-gara melihat Keith Richard main gitar.”
Biografi:
Lahir di Jakarta, 1 Juli 1982. Lulusan D3 Akuntansi UI ini sudah lama terjun ke bidang modeling. Setelah sempat menjadi bintang di beberapa iklan dan video klip, pada tahun 2004 ia mulai merambah ke dunia film. Film-film yang kemudian dibintanginya antara lain Mengejar Matahari dan Janji Joni. Tapi diam-diam ternyata Fedi mempunyai minat yang sangat besar terhadap musik. “Awalnya tuh gara-gara kakak gue pada ngeband semua, jadinya dari kecil gue emang suka udah suka sama musik. Tapi jadinya gini, selera musik gue rada-rada Rock&Roll 70’s gitu,” tutur Fedi. Penggemar The Beatles, Rolling Stones dan Elvis Presley ini pernah jadi ketua ekskul band waktu SMA dulu.

Ayu “Gaia” Ratna
Musisi/Band Favorit :
“My Chemical Romance. Aku suka banget sama musiknya, dan vokalisnya juga keren banget.”
Biografi :
Ayu mungkin tidak akan menyadari bakat musiknya apabila ia tidak dipaksa untuk mengikuti Lomba Gitar Tunggal di sebuah pentas seni. Saat itu perempuan kelahiran Magelang, 6 Maret 1985 ini masih menginjak bangku SD, dan ia hanya diberi waktu satu minggu untuk latihan. Namun ternyata, ia yang sebelumnya tidak pernah sama sekali belajar musik, malah berhasil mendapatkan juara kedua. Menginjak bangku SMP, penggemar musik Rock ini mulai mendirikan band dan aktif mengikuti festival-festival band yang ada di Magelang. Di awal tahun 2005, ia memutuskan untuk ikut dalam audisi Indonesian Idol. Ayu berhasil lolos ke 60 besar, namun harus tereliminasi di tahap berikutnya. Tapi ternyata hal ini justru membawa berkah bagi Ayu. Indra Lesmana (adik Mira Lesmana yang merupakan salah satu juri Indonesian Idol) meminta kakaknya untuk menemui Ayu karena ia dapat melihat bakat dalam diri Ayu. Ketika Mira Lesmana melihat hasil casting Ayu dan mendengar karakter vokalnya yang khas, tanpa ragu-ragu Ayu pun dipilih sebagai pemeran karakter GAIA di film GARASI.

Aries “Awan” Budiman
Musisi/Band Favorit :
“Dream Theater. Skill mereka dahsyat.”
Biografi :
“Manusia Pengembara Festival”, begitulah julukan yang pernah melekat di dirinya. Drummer yang lahir dan tinggal di Sukabumi ini memang sudah cinta mati dengan musik, dan sejak SMP sering mengikuti festival band yang ada di kotanya. Walaupun baru berumur 21 tahun, prestasi Aries di bidang musik memang hebat. Ia beberapa kali mendapatkan penghargaan, beberapa diantaranya adalah sebagai Best Drummer Sukabumi, Best Drummer Jawa Barat Tingkat Pelajar, Best Drummer Jabotabek, sampai yang terakhir menjadi juara dua Drummer tingkat nasional. Aries sempat menjadi additional drummer untuk band Omelet sebelum akhirnya diajak untuk ikut casting film GARASI.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


NIDJI  

Senin, 30 Maret 2009


Sejarah awal terbentuknya band NIDJI yaitu dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul "Maria". Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sentuhan vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang selanjutnya dapat melengkapi lagu "Maria" dengan mengisi vokal pada lagu tersebut. Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer. Mereka berempat ( Ariel, Andro, Adri dan Giring )lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu "Maria" untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi. Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah NIDJI dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, NIDJI menambah personilnya menjadi 6, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring, sang vocalist.

NIDJI merupakan penyempurnaan nama dari kata "NIJI" yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti Pelangi. Para personil telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata NIDJI sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bisa membiaskannya dalam satu warna musik. (musica-studios.co.id)

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


DRIVE  


DRIVE terbentuk di Jakarta pada Tahun 2003 berawal dengan nama FLOW dengan personil pada saat itu Vokal : Nivel (Skrg-FOOTNOTE), Gitar : Budi (ex-LAKUNA), Bas : Eko (ex-LAKUNA), dan Drum : Richard (ex-UNGU) adalah persaudaraan antara Budi dan Eko yang membentuk band ini dengan memainkan konsep American Rock 90's setelah membuat beberapa lagu dan demo banyak hal dilalui maka seiring jalanya waktu pula Nivel dan Richard keluar maka Genky Gutawa (A&R Waner Music Indonesia) merekomendasikan Abun (ex-DR.PM skrg KELASIK) sebagai Vokalis FLOW, maklum LAKUNA dan DR.PM adalah band yang bernaung dibawah label yang sama yakni Waner Music Indonesia, dan Abun pun resmi menjadi vokalis. Lalu ia menggamit teman band-nya semasa SMA yakni Adi (ex-AURA) untuk menjadi Drumer FLOW.

Pada Tahun 2003 akhir, Eko diterima bekerja sebagai Sound Engineer di Aquarius Musikindo maka dia mengundurkan diri dari FLOW, dan posisinya digantikan oleh Irwan (ex-KINTAMANI) yang dulu merupakan crew dan juga Additional Guitar di LAKUNA.

Tahun 2004 FLOW berniat untuk rekaman dan berhasil sign kontrak dengan salah satu Indie Label yang diproduseri oleh teman kami Adit (skrg-EDANE) sebanyak 2 album. Namun disaat memulai recording dikarenakan suatu hal Abun sang vokalis tidak bisa meneruskan proses recording dan melanjutkan perjuangan FLOW. Hingga beberapa bulan kemudian posisi Abun digantikan oleh Avan (ex-ZOOM/Kompilasi Mentos BMG) namun seiring dengan sibuknya sang produser dengan bisnis baru industri garmennya yang bernama HIPBONE maka atas persetujuan kedua belah pihak perjanjian tersebutpun batal terlaksana.

Setelah posisi Abun digantikan oleh Avan perjalanan Band pun sempat vakum lama, hingga di tahun 2004 akhir FLOW meminta Robert untuk membantu menangani Manajemen FLOW maka dengan memiliki team & perangkat yang minim FLOW banyak menjajal acara-acara musik di Jakarta saat itu.

Di pertengahan Th. 2005 Ixan (skrg KAMASUTRA) masuk menggantikan sementara posisi Irwan sebelum akhirnya Dygo (ex-AKAR) menjadi basis tetap band ini yang menjadikan band ini lebih bertenaga namun dikarenakan Avan sibuk dengan band Top 40 nya (S.T.U.P.I.D) mangung di luar kota selama beberapa bulan maka FLOW berniat mencari Vokalis baru hingga diketemukanlah Anji (ex-TOPENG/Juara I Asean Beat 2004) yang kehadirannya mampu memberi warna baru dan fresh pada musik FLOW, dan paling utama kehadirannya membuat band menjadi lebih berkarakter. Dan pada tahun yang sama pula FLOW pun berganti nama menjadi DRIVE, dikarenakan muncul Band baru menggunakan nama FLOW di Program musik Acara TV yakni Dream Band 2.

Tahun 2006 menjadi titik awal perjuangan DRIVE, dengan bermodalkan materi yang cukup dan apik maka DRIVE mencoba melempar materi demo musiknya ke tiap major label & Produser Music di Jakarta, dan sambil menunggu jawaban DRIVE banyak mengisi kesibukan dengan manggung di berbagai tempat dari mulai yang non budget, fee transport atau mendapat konsumsi saja hingga dibayar secara profesional. Sampai saat ini sudah puluhan acara telah DRIVE 'jamah' dari mulai Pensi SMA hingga acara gathering perusahaan ini berguna mencari pengalaman dan pendewasaan dalam bermusik secara live.

Dan pada bulan Juli 2006 DRIVE mencoba mengikuti audisi untuk bermain di ke'ku:n Cafe bilangan Kemang hingga akhirnya DRIVE berhasil dapat mengisi acara tiap Jumat malam setiap Minggunya lalu berubah menjadi Sabtu malam tiap Minggu 1 & 3 membawakan lagu-lagu alternative secara live akustik.

Hingga akhirnya di penghujung Tahun 2006 DRIVE berhasil memikat E-MOTION Entertainment, adalah Piyu 'PADI' yang berhasil menemukan gairah dan semangat dalam bermusik DRIVE dan pada tanggal 7 Desember DRIVE mengikat kerjasama kontrak 2 Album dengan E-MOTION Entertainment dengan Piyu sendiri sebagai Produser Musik DRIVE. Dengan tangan dingin Piyu maka lahirlah album pertama mereka, Esok Lebih Baik yang mengusung singel keren, Bersama Bintang dan Tak Terbalas.

Satu setengah tahun kemudian mereka kembali merilis album kedua, Kita Untuk Selamanya. (drivemaniacs.com)

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


ECOUTEZ  


Untuk kamu-kamu penggemar band yang baru saja merilis album Positive, yaitu Ecoutez, ada kabar menarik lho dari mereka, mau tahu kabar apa yang dimaksud? simak terus ya.

Ecoutez, band yang terdiri dari Amelia Septiani (Delia) pada Vokal, Leo Christian (Bass), Widyo Prastowo (Iaz) pada Keyboard dan Backing Vokal, Fajar Ahsan Fikri (Jay) pada Drum dan Arya Bima (Ayi) pada Gitar ini ternyata masih suka aneh mendengar nama bandnya sendiri.

"Iya, kita masih susah banget buat cari cara lagi agar orang-orang tau nama band kita ini Ecoutez kalau dibaca jadi ekute, dan bukan ekutes atau ekautes, malah yang lebih parah ada yang bilang band kami jadi ekuatoz! wah aneh banget deh pokoknya." ungkap Ayi ketika ditemui pada wawancara ekslusifnya bersama Universal Music Indonesia di bilangan hotel Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Ecoutez yang sudah memiliki album pertama mereka dengan single andalannya 'Simpan Saja' dalam album "Ekute" itu terlihat lebih bersemangat ketika membicarakan album keduanya yang baru saja dirilis dengan judul 'Positive'.

Dalam album kali ini, mereka dibantu oleh produser Eksekutif bernama Levi dari 'The Fly' dimana sang produser tersebut juga turut andil dalam pembuatan album Positive. 'Levi seorang produser yang handal dan siap membantu kami, ia telah turut serta dalam album ini dan album sebelumnya, meskipun terbilang nekat karena sebelumnya ia telah membantu Ecoutez tapi hanya untuk Mixing Engineering, tapi jangan lihat kemarin, lihat hasilnya sekarang" tambah Ayi sambil tertawa.

Ecoutez dalam album terbarunya yang berjudul Positive, kembali menyuguhkan nuansa yang berbeda dengan album pertamanya, dengan sentuhan pop Jazzy dan terasa lebih segar, mereka menyebut album ini sebagai Ecoutez yang Pop Jazzy Selezat Eskrim. Dimana 10 lagu yang tercipta mereka suguhkan dengan kontur groovy dan cenderung mengarah ke komposisi medium-upbeat, simak saja dalam single pertama mereka "Are You Really the One'.

Sedangkan untuk lagu-lagunya lainnya seperti Mamamu dan Sakit, mereka ciptakan berdasarkan kejadian kisah nyata dan juga dibantu oleh teman-teman mereka seperti Adrian Martadinata serta Leo dan Amar dari Maliq n d'Essential untuk lagu Intro.

"Ecoutez merupakan band kecil yang mencoba menghibur masyarakat dengan sentuhan musik yang berbeda, jadi wajar aja kalau banyak temen-temen yang mau bantu Ecoutez, karena kami seprofesi dan bekerja dengan bidang yang sama, tapi bukan berarti kita engga mandiri loh." ungkap Iaz yang juga seorang penyiar radio ini merendah.

Lalu, dengan harapan besar dan semangat yang tinggi mereka akan berharap agar album terbaru mereka ini dapat diterima masyarakat dan menjadi sukses pastinya, seperti apa yang diungkapkan oleh Delia "Mudah-mudahan album ini laris dan orang-orang suka sama Ekute dan bukan Ekuatoz!" sambil tertawa.

Dan sekarang, untuk kamu-kamu penggemar Ecoutez, jangan lupa dapatkan album terbarunya yang berjudul 'Positive' yang siap kembali menggebrak blantika musik Indonesia persembahan Universal Music Indonesia, dan yang pasti STOP PEMBAJAKAN! (Ezz/Foto:Ezz)

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


SEVENTEN  


Band ini terbentuk atas prakarsa Yudhi Rus Harjanto (Yudhi), Herman Sikumbang (Herman), dan Windu Andi Darmawan (Andi) yang bersekolah di sebuah SMU swasta di Yogyakarta. Ingin membentuk band secara serius, mereka menggaet Bani, sepupu Yudhi. Secara resmi mereka pun berdiri pada tanggal 17 Januari 1999 jam 17.00. Kebetulan semua personelnya saat itu berusia 17 tahun. Doni (vokal, gitar) bergabung satu tahun kemudian.

Album perdana mereka, Bintang Terpilih dirilis pada tanggal 17 Juli 2003 di bawah Universal Music Indonesia. Mereka menggaet Ari Untung (VJ MTV) untuk berduet di lagu "Jibaku". Album ini terbilang sukses dengan penjualan yang mencapai 75 ribuan dan beberapa lagunya digunakan untuk soundtrack sinetron. Sayang, label tempat mereka bernaung menutup divisi lokalnya. Selama dua tahun, mereka sempat terkatung-katung mencari label yang sesuai.
Saat divisi lokal Universal kembali dibuka, Seventeen pun kembali ke sana. Mereka segera merilis album kedua, Sweet Seventeen (2005) yang mengandalkan lagu "Jika Kau Percaya".

Tiga tahun vakum Seventeen banyak berubah. Perubahan mencolok adalah pergantian vokalis. Doni mengundurkan diri, disusul Andi (drum). Sisa personel Seventeen pun kelabakan mencari pengganti Doni. Setelah melalui proses audisi, mereka memutuskan untuk menggaet Ifan, asal Pontianak, sebagai vokalis. Karakter vokal Ifan yang nge-pop sangat berbeda dengan Doni yang nge-rock. Album ketiga Seventeen, Lelaki Hebat (2008), berubah menjadi sangat pop. Perilisan album ketiga ini sedikit unik, karena Seventeen melakukannya di pusat perbelanjaan barang elektronik Glodok, yang selama ini disinyalir sebagai sarang para pembajak.[1]

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


D'MASIV  


Masiv terbentuk di Jakarta pada 3 Maret 2003 dengan personel Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum).


Nama d'masiv melambung setelah mereka menjuarai ajang kompetisi A Mild Live Wanted. Singel pertama mereka, Tak Bisa Hidup Tanpamu yang masuk dalam album kompilasi A Mild Live Wanted ternyata cukup diminati pecinta musik Indonesia. Tak lama setelah itu mereka merilis album perdana bertajuk Perubahan yang berisikan lagu-lagu easy-listening seperti Cinta Ini Membunuhku, Cinta Sampai Disini, Merindukanmu, dan Diantara Kalian.

sumber ; wikipedia.com

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


KOTAK  



Profil Kotak Band

Berawal dari kontes Dream Band yang digelar tahun 2004 lalu, terbentuklah sebuah band bernama Kotak yang terdiri dari para personil yang telah diseleksi sebelumnya yaitu Cella (gitar), Ices (bass), Pare (vocal) dan Posan (drum).

Kotak adalah satu-satunya band yang mengusung jenis musik modern rock dan bernuansa sedikit ‘dark’. Dengan menampilkan sound distorsi yang gahar ala band-band nu metal atau modern rock namun juga dengan teknik solo gitar yang keren.

Bisa dibilang, tanpa adanya Dreamband 2004 enggak bakalan ada band yang bernama Kotak. Kotak sebagai juara mendapatkan kesempatan dibuatkan album solo berjudul sama. Dengan formasi dua cowok, dua cewek memang Kotak cukup memikat dengan gaya gothicnya. Simak saja salah satu komentar dari juri Dreamband 2004.

Menurut friendster mereka, kotak berarti 4 sisi dan 4 sudut yang bersatu menjadi bidang kotak yang menggambarkan 4 orang yang berbeda tuh bersatu dalam 1 wadah musik

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


ARI LASSO  


Ari Bernardus Lasso, cowok berdarah Manado ini dilahirkan pada tanggal 17 Januari 1973 dari pasangan Bartholomeus Lasso dan Sri Noerhida. Sejak kelas 4 SD, Ari sudah mengenal musik-musik berkualitas milik Queen, The Police, KISS, Rolling Stones, dan Deep Purple. Ari kemudian sempat menjadi vokalis beberapa band di kotanya berkat dorongan kakaknya yang juga do-

yan musik.

Ia pernah jadi pengelola klab sepakbola, Bayu Rimba dan tempat penyewaan buku komik kecil-kecilan semasa kecilnya. Seiring waktu berjalan, talenta Ari dalam mengolah vokal semakin terasah. Yang paling diingatnya yaitu lagu
milik Rod Stewart (I Don't Wanna Talk About It) dan The Police (Every Breath You Take) yang paling pertama dia hapal diluar kepala.

Obsesinya untuk menjadi penyanyi membuat dia bertekad untuk lulus dari SMP dengan nilai bagus agar bisa diterima di SMU 2, yang memang terkenal sekolah yang memiliki band-band bagus. Disana ia bertemu dengan Wawan yang mengajaknya membentuk band. Reputasinya menanjak terus hingga kelas 2 SMA, Ari diajak bergabung dengan band L.A,cikal bakal Boomerang. Ia pun berkenalan dengan personil DownBeat yaitu Erwin, Andra, dan Dhani yang akhirnya ia pun bergabung dengan band beraliran jazz itu walaupun sempat terjadi konflik keras dengan band lamanya, L.A

Setelah kuliah, Ari diterima di Fakultas Ekonomi Unair. Ambisinya untuk
menjadi seorang sarjana ekonomi dan menancapkan bendera Argawana (klub pencinta alam SMU 2) di puncak Carstenz, Irian Jaya akhirnya tak ke-
sampaian karena ia diharuskan untuk berkonsentrasi penuh pada Dewa 19. Tapi pilihannya yang selain mengecewakan kedua orangtuanya karena me-
ninggalkan bangku kuliah juga teman-temannya di Argawana dibarengi dgn sukses besarnya bersama Dewa 19. Ari pun yakin bahwa Dewa 19 akan tetap eksis, lima ataupun sepuluh tahun mendatang asalakan mereka bisa membe- nahi segala kekurangan yang ada.

Band Legenda Favorit : Queen, Led Zeppelin, The Police, Carpenters,ABBA Band Sekarang Favorit : SoundGarden, U2, Pearl Jam, Stone Temple Pilots
Gitaris Favorit : Nuno Bettencourt, Joe Satriani
Bassis Favorit : Billy Sheehan
Vokalis Cowok Favorit : Eddie Vedder
Aktor/Aktris Favorit : Robert De Niro, Gary Oldman
Tempat Santai Favorit : Bali

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


Andra and The Backbone  




ANDRA
Andra Junaidi dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1972 sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah. Andra mengaku terlambat mengenal musik, karena baru SMP lewat ekskul musiklah ia mulai tertarik pada musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seorang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat.

Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin. Masalah kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus memilih antara karirnya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan ?desain interior. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti karir di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap ?mulus, karena kedua orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya. Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativi- ?tasnya lebih tergali. Kontribusi Andra terhadap komposisi lagu Dewa 19 tak bisa dipungkiri.

Pada tahun 1999 Andra menikah dengan Ismulia Permatasari dan sudah dikaruniai seorang putri yaitu Yasmeen Fadilah dan seorang putra yang diberi nama Timur Zavier.

Andra yang merupakan salah satu motor dan pendiri grup Band Dewa19, dengan kesetiaan seorang Andra dalam membesarkan Dewa19 itulah yang patut diacungi jempol, karena Andra adalah satu2nya orang selain Dhani sendiri yang dari awal sampai sekarang masih merupakan personil Dewa19. Tapi dari dulu Andra memang sangat ingin membuat album solo sendiri, sedikit demi sedikit dia mengumpulkan lagu2 yang diciptakannya sendiri untuk project album solonya. Tapi karena jadwal Dewa19 yang sangat padat dan memang orientasi pertama adalah untuk band kesayangannya itu maka Album solonya sedikit tertunda.

Sampai pada tahun 2006 saat jadwal Dewa19 tidak terlalu padat akhirnya Andra mulai serius membuat Album solonya itu. Karena ditahun-tahun sebelumnya Andra bertemu dengan Stevie Morley Item yang kala itu sebagai additional player Dewa19 dan merasa cocok dengan gaya permainan Stevie, jauh2 hari Andra sudah pernah menawarkan kepada Stevie untuk ikut bergabung dalam project tersebut. Mereka berdua seperti mempunyai misi dan visi yang sama dalam hal bermusik.

Ditahun yang sama Andra & Stevie menemukan seorang Dedy Lisan yang menurut mereka cukup cocok membawakan lagu2 ciptaan Andra. Setelah mereka membuat demo dan menyerahkan ke label rekaman, dengan jalan yang bisa dibilang cukup mulus akhirnya mereka berhasil menelorkan album pertama mereka Andra & The Backbone dan mengusung nama yang sama untuk nama band mereka. Akhirnya berhasil juga perjuangan seorang Andra mempunyai Album yang sudah lama di nanti2kan oleh banyak penggermarnya. Dengan keluarnya Album tersebut bukan berarti Andra tidak setia lagi dengan band terdahulunya Dewa19, justru hal ini yang tetap mempererat hubungannya dengan Dhani dan Dewa19 itu sendiri. Selain dapat restu dan persetujuan dari Dhani juga karena Dewa19 tetap merupakan prioritas utama Andra dan Backbone sebagai selingan dan mainan barunya.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


HIJAU DAUN  



hijau daun_album1BAND asal Lampung, Hijau Daun merilis album perdana Ikuti Cahaya dengan menggandeng label Sony BMG. Dengan mengusung lagu beraliran pop progresif ini, Hijau Daun menyuguhkan nuansa khas di belantika musik.

Grup band yang terdiri dari lima personel, Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), dan Richan (bas), telah dikontrak label Sony BMG sejak 31 April 2008, untuk tiga album, di luar album kompilasi, religi, akuistik, dan soundtrack.

“Syukur alhamdulillah perjalanan kami yang sejak tahun 2001 ini berbuah pada peluncuran album perdana yang telah dirilis akhir Agustus lalu oleh Sony BMG yang untuk tahap awal ini ada sekitar lima ribu kopi,” terang Dide didampingi personel dan manajer Hijau Daun saat bertandang ke Lampung Post, Kamis (9-10).

Dide memaparkan pembuatan album perdana ini memakan waktu selama enam bulan yang penggarapannya dilakukan di Bandung. “Memang ada anggapan Hijau Daun ini bandnya Bandung, tetapi kami menyatakan Hijau Daun ini berasal dari Lampung, kota kelahiran kami,” papar Dide yang diamini Array, Arya, Deny dan Agung.

Karena itu, Hijau Daun pun telah roadshow ke beberapa radio di Bumi Lampung dan kota lainnya. “Alhamdulillah respons terhadap album kami cukup bagus baik di Lampung maupun di beberapa kota di Tanah Air, bahkan kami menempati peringkat atas,” papar vokalis Hijau Daun ini. Untuk mempromosikan albumnya, Hijau Daun pun sudah memiliki jadwal tampil dalam Hip Hip Hura di SCTV pada 12 Oktober mendatang (langsung) pukul 10.00, di Klik ANTV pada 15 Oktober, dan 0 Chanell Jakarta keesokan harinya.

Soal nama bandnya yang cukup unik, Hijau Daun, Dide mengungkapkan filosofinya berasal dari klorofil yang memberikan oksigen bagi kehidupan. Sehingga Hijau Daun dapat memberikan oksigen baru dalam kehidupan musik, pungkasnya.


dikutip dari lampungpost

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


KOIL  


berdiri pada tahun 1993, dengan formasi : Otong (vokal), Doni (gitar), Imo (Bass), Leon (Drum). Sejak awal berdiri Koil memutuskan untuk membuat dan memainkan lagu-lagu ciptaan sendiri. Keputusan ini merupakan hal yang kurang lazim saat itu , karena kebanyakan band saat itu lebih sering membawakan lagu orang lain.


Dengan usaha keras akhirnya Koil berhasil menciptakan beberapa buah lagu dan pada tahun 1994 dengan dana yang minim Koil bisa masuk studio rekaman dan merekam sekitar 8 buah lagu. Kemudian lagu-lagu itu dirilis dalam single yang berjudul "Demo From Nowhere". Kaset ini hanya diedarkan terbatas, selain karena keterbatasan dana juga karena saat itu Koil kesulitan untuk mendapatkan tempat untuk menjual kaset tersebut. Satu-satunya tempat yang mau memasarkannya adalah Reverse Outfits, sebuah toko kepunyaan Richard Mutter ( ex drummer Pas band)

Pada tahun 1996, seorang produser bernama Budi Soesatio dari label Project Q (label yang mengeluarkan album Slank 1-3) tertarik untuk merilis album Koil dan mengkontrak Koil sebanyak 2 album. Maka pada bulan September 1996 KOIL merilis full albumnya yang pertama yang berjudul “KOIL”, lagu-lagu di album ini sebagian diambil dari single Demo From Nowhere.

Album ini mendapat tanggapan positif dari khalayak musik Indonesia terutama pencinta musik rock, karena musik dan lirik nya dianggap tonggak baru dalam kancah musik rock Indonesia. Musik yang diusung Koil adalah musik rock yang dipenuhi dengan sampling sampling suara . Sampling itu tidak hanya berasal dari instrumen musik tapi juga dari suara-suara yang ada disekitar kita seperti suara air, suara besi dipukul, suara panci dipukul suara-suara binatang, suara orang pidato, dll, yang digarap dengan penggunaan teknik sampling yang apik . Dari segi lirik, penulisan lirik-lirik yang mengekspresian kekosongan hati, kegelapan dan kehampaan cinta yang dituangkan dalam bait-bait lirik berbahasa Indonesia,menjadi suatu nilai plus bagi koil karena lirik bahasa Indonesia masih jarang dipakai untuk jenis musik rock seperti Koil.

Kerjasama Project Q dan Koil sebenarnya masih menyisakan 1 buah album lagi tapi karena dihadang krisis moneter menyebabkan Project Q tidak dapat memproduksi album ke-2 Koil. Akhirnya pada tahun 1998 Koil memutuskan untuk keluar dari Project Q.

Setelah keluar dari Project Q, Koil merilis single Kesepian ini Abadi di bawah label Apocalypse Record. Sebuah label yang dibuat oleh Otong (Koil) dan Adam (Kubik). Kaset single ini pun diedarkan secara indie melalui jaringan distro-distro underground yang saat itu sudah mulai banyak bermunculan di kota-kota besar,

Dirilisnya album ini membuat nama Koil kembali naik ke permukaan ditandai dengan banyaknya tawaran manggung yang datang. Seiring dengan itu, Koil mencoba konsep baru dalam pertunjukannya yaitu dengan memasukan unsur-unsur lain dalam pertunjukannya yaitu fashion dan tarian . Unsur fashion yang mendapat perhatian besar dari Koil adalah penggunaan kostum khusus dalam setiap penampilannya.. Kostum dari kulit, berwarna hitam , penuh asesoris logam , sepatu boots tinggi , membuat penampilan Koil berbeda dengan band-band lainnya. .Ditambah lagi dengan aksi para penari wanita yang berpakaian sexi membuat pertunjukan semakin menarik. Hal ini akhirnya menjadi trademark bagi Koil, sebagai band rock pertama di Indonesia yang memadukan fashion, tari dan musik pada saat manggung,

Setelah merilis single ini, Koil kembali masuk studio rekaman untuk menyelesaikan materi lagu untuk album berikutnya, diselingi juga dengan membantu para musisi lain diantaranya meremix lagu dari Puppen, Burger Kill, Jasad. Lagu-lagu Koil juga masuk di beberapa kompilasi seperti : Best Alternative Indonesia ( prod Aquarius Musikindo), Ticket To Ride ( Spills Record), Kompilasi Viking-Persib.

Pada bulan Februari 2001, setelah melewati perjuangan keras yang penuh tantangan seperti kesulitan dana rekaman, minimnya peralatan musik, teknologi rekaman yang baru , dalam pembuatan album akhirnya Koil merilis full albumnya yang ke-2 yang berjudul : Megaloblast dibawah label Apocalypse Record. Album ini berisikan 10 buah lagu dan berbungkus artwork kover yang sangat apik , berwarna dominan putih bergambar muka seorang wanita.

Pada saat pertama dirilis pendistribusian kaset ini dilakukan hanya lewat jaringan distro-distro underground di Jakarta dan Bandung ,pemesanan melalui pos, dan beberapa toko kaset . Cara ini terpaksa ditempuh oleh Koil yaitu untuk menekan biaya pendistribusian Tapi walaupun dengan cara seperti ini album Megalobalst dapat terjual sekitar 15 ribu kopi (sebuah angka yang cukup besar untuk ukuran indie label dan cara pendistribusian seperti ini ).

Angka penjualan ini didukung oleh promo yang gencar yaitu dengan membuat ribuan poster dan baligo yang di pasang di jalan-jalan utama, untuk melakukan promosi seperti ini Koil dibantu banyak pihak seperti distro-distro, radio, majalah, dan yang mengundang kontroversi adalah bantuan dari Restoran McDonalds Cihampelas Bandung (restoran McDonalds dimusuhi komunitas underground di bandung saat itu). Store Manager restoran McDonalds saat itu adalah Wisnu Aji Nugroho aka Wayank ( pendiri band/clothing citysounds ) kabarnya adalah sahabat koil

Setelah itu untuk menambah tingkat penjualannya, Koil membuat video klip untuk lagu Mendekati Surga dan klip itu dikirim ke MTV , tidak disangka-sangka ternyata klip itu mendapat tanggapan positif dari pihak MTV . (saat itu MTV belum menayangkan klip-klip band indie). Setelah beberapa kali ditayangkangkan, klip ini mendapat respon yang sangat tinggi di MTV, (bahkan menurut pihak MTV melebihi request terhadap lagu Linkin Park) , Hal itu membuat pihak MTV mengundang KOIL untuk tampil dalam acara MTV Musik Award 2003.

Melihat potensi ini, pada bulan Oktober 2003 sebuah label yaitu ALFA RECORD menawarkan kerjasama untuk merilis kembali album Megaloblast dengan pendistribusian yang lebih luas yaitu seluruh Indonesia. Akhirnya pada bulan Desember 2003 album Megaloblast dirilis kembali dengan penambahan 2 buah lagu remix dan perubahan artwork kover album, menjadi berwarna hitam, oleh karena itu album ini sering disebut MEGALOBLACK. Untuk menambah tingkat penjualan, Koil membuat 2 buah video klip lagi yaitu untuk lagu Kita Dapat Diselamatkan dan lagu Dosa Ini Tak Akan Berhenti. Kedua video klip ini di buat oleh rumah produksi “Cerah Hati”.

Peredaran kaset Koil secara nasional membuat orang makin mudah mendapatkan kaset Koil maka dengan sendirinya penjualan kaset Koil terus meningkat. Keadaan ini membuat Koil semakin dikenal di dunia musik Indonesia, sebagai salah satu band indie yang dapat disejajarkan dengan band-band major label. Prestasi Koil ini mendapat perhatian dari majalah Times Asia, sehingga dalam salah satu tulisannya menyebut Koil sebagai salah satu band rock masa depan Indonesia,

Pada tahun 2003-2004 Koil banyak diundang untuk tampil di acara-acara seperti Nescafe Musik Asik, Ulang tahun ke -20 tahun Slank di Stadion Lebak Bulus, Pekan Raya Jakarta dan Pensi-Pensi SMU di Jakarta dan Bandung.

Di pertengahan tahun 2005 sekitar bulan Juni, Koil merilis 2 buah single terbarunya yang berjudul Hiburan Ringan Part 1 dan Hiburan Ringan Part II. Single ini masuk dalam soundtrack film horror berjudul ’12:00 AM’. Masih di bulan yang sama , Koil membuat klip dari lagu Hiburan Ringan Part II. Untuk mempromosikan single terbaru ini Koil tampil di acara PESTA INDOSIAR, Kuta Karnival (Bali) untuk acara Oakley dan The Beat Rock Fest. Kemudian di Jogja pada acara Star On Campus.

Saat ini Koil baru saja menyelesaikan album terakhirnya dan sedang melakukan "KOIL BLACKLIGHTSHINESON TOUR 2008"2008.


http://koillirik.blogspot.com

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


 

Design by Amanda @ Blogger Buster